Shooting dengan Kamera Handheld
Gambar yang shaking atau goyang tidak
karu-karuan, alih-alih bisa dinikmati dengan baik, penonton akan pusing
melihat gambar atau serangkain shot yang tidak stabil. Begitulah kerap terjadi
ketika kita melihat liputan cameraman berita di lapangan. Tidak hanya terjadi
pada acara berita televisi, demikian juga pada acara musik. Kenapa hal ini bisa
terjadi?
Beragam
Cara
- Menggunakan ke dua tangan untuk menahan kamera
- Posisi kameraman sambil duduk, menggunakan lutut sebagai penahan tangan
- Lutut kaki kiri menahan di lantai/tanah, tehnik ini dinamakan kneeling.
- Pengambilan gambar dengan cara kamera dipanggul sambil tiarap
Pada gambar satu merupakan cara
pengambilan gambar dengan tehnik handheld secara umum. Akan tetapi sebetulnya
ini merupakan cara yang paling sulit. Tidak ada bantuan untuk tumpuan sama
sekali, cameraman hanya mengandalkan tubuh saja terutama kedua tangan. Yang
mesi diperhatikan ketika mengambil gambar dengan posisi ini adalah posisi kaki.
Posisi kaki kanan biasanya lebih depan sedikit, kira-kira 20 cm lebih depan
dari kaki kiri. Maksudnya untuk menjaga kestabilan tertuama ketika cameramen
melakukan pengambilan gambar pada waktu yang lebih lama.
Handheld dengan cara berdiri merupakan
cara paling umum, camareman bisa bergerak bebas untuk mengikuti subyek yang
bergerak. Namun jika subyek yang kita ambil gambarnya merupakan subyek yang tak
bergerak, maka cameraman bisa melakukan pengambilan gambar seperti pada gambar
dua. Posisi duduk merupakan posisi paling nyaman dalam pengambilan gambar
dengan syarat subyek yang kita ambil gambarnya tidak terhalang oleh benda
lain. Kedua lutut menahan kedua tangan, dengan demikian kamera akan tertahan
dengan seimbang. Kelamahahan melakukan handheld deperti ini, cameraman tidak
bisa leluasa jika subyek bergerak bebas keluar dari frame lensa kamera.
Tehnik handheld pada gambar ketiga,
menggunakan salah satu lutut untuk menahan beban, pada sebagian orang tehnik
yang disebut juga sebagai kneeling ini agak sulit. Ini seperti perpaduan
antara cara handheld pertama dan kedua. Pada tehnik ini cameraman tidak akan
kesulitan jika tiba-tiba ia hendak berdiri untuk mengubah posisi.
Seperti pada gambar empat, cameraman
melakukan pengambilan gambar seperti seorang tentara yang tiarap siaga dengan
senjata api. Tehnik handheld seperti ini nyaman teruatama untuk pengambilan
gambar secara candid atau tersembunyi. Dengan handheld seperti ini juga cocok
untuk liputan perang misalnya. Dua siku tangan berfungsi sebagai penyangga
kamera, dengan demikian pengambilan gambar akan tetap stabil.
6. Posisi punggung kameraman sambil
menyender pada dinding.
7. Menggunakan ke dua siku tangan
sebagai penahan
8. Kamerman menyenderkan salah satu
sisi badan pada tembok sebagai penahan
9. Kaki kanan atau kiri di atas
step atau tangga yang lebih tinggi dari posisi kaki lainnya.
10. Mengggunakan tiang sebagai alat
bantu
Pada lokasi tertentu, ada kalanya
cameraman bisa memanfaatkan situasi yang ada. Seperti pada gambar lima
misalnya, cameraman bisa memanfaatkan dinding untuk menyender. Punggung yang
menempel di dinding sebagai kunci keseimbangan. Tehnik ini bukan berarti
cameraman bisa dengan santai melakukan pengambilan gambar, ia tetap mesti
berkonsentrasi atas segala subyek yang dia ambil gambarnya.
Seperti pada gambar ke enam, cameraman
meletakan siku tangan di atas sebuah penahan. Ini benar-benar hanya bisa
dilakukan jika kita menemukan tempat seperti itu. Posisi ini juga bisa
dilakukan ketika ada meja yang bisa kita manfaatkan sebagai penahan. Di dalam
mobil posisi juga bisa dilakukan, yakni dengan membuka kaca pintu samping
mobil.
Ada kalanya, dengan posisi kaki yang
sama rata dalam pijakan akan mudah pegal. Jadi jika ada step atau tangga,
cameraman bisa menginjakan salah satu kaki ke tangga tersebut.
Penahan lain yang bisa digunakan
oleh cameraman yaitu tiang. Ya, tiang apapun yang berdiameter tidak lebih besar
dari tubuh kita bisa dijadikan alat bantu. Cameran seolah memeluk tiang
tersebut dengan maksud untuk memindahkan beban sehingga diharapkan akan
mendapat kestabilan ketika melakukan pengambilan gambar dengan waktu lebih
lama.
Komposisi
dan Stabilitas
Tehnik pengambilan gambar dengan
menggunakan tangan sebagai penumpu tanpa bantuan alat khusus seperti triopod
atau monopod memang harus dilatih. Utamanya bagaimana agar kita bisa senyaman
mungkin dalam melakukan pengambilan gambar. Selain itu yang tak kalah penting
yang mesti diperhatikan oleh cameraman ketika melakukan tehnik ini adalah
menjaga agar gambar atau shot memiliki komposisi yang baik, yakni komposisi
yang diinginkan oleh cameraman itu sendiri atau keinginan dari pengarah acara
atau sutradara. Kunci lainnya yakni masalah stabilitas atau keseimbangan dalam
melakukan pengambilan gambar. Dampak lain, pengambilan gambar dengan tehnik
handheld ini yakni gambar akan terlihat dinamis. Misalnya untuk pengambilan
gambar dengan subyek bergerak. Acara musik tertentu semisal konser musik rock
akan tampak dinamis ketika beberapa kamera menggunakan tehnik ini, shaking
namun komposisi tetap terjaga. Konsep ini dinamakan juga dengan crazy angle
yakni sudut pengambilan yang ”tak lazim” yang akan menimbulkan kesan gambar
yang lebih dinamis.